Selasa, 26 Februari 2013

CARA PEMBERIAN OBAT VIA ORAL



PEMBERIAN OBAT PER ORAL

≈ Cara paling mudah, murah, aman dan nyaman untuk klien.
≈ Tujuan :   - Memberi efek sistemik
  obat masuk ke dalam pembuluh darah dan beredar ke seluruh tubuh   setelah terjadi absorbsi obat di sepanjang saluran gastro intestinal
- Ada obat-obat tertentu yang memberi efek local dalam usus atau    lambung, karena obat ini tidak larut / tidak dapat diabsorbsi dalam rute ini
Contoh : obat cacing
             obat antasida
≈ Kerugiannya → efek / respon lambat dibanding per injecti dan kemungkinan terjadi absorbsi obat yang tidak teratur

Bisa diabsorbsi, tergantung faktor :
·        Jumlah dan jenis makanan yang ada dalam saluran lambung
·        Kemungkinan obat dirusak oleh reaksi asam dari perut atau enzim dari gastro intestinal
contoh : insulin harus di injecti
              karena bila lewat oral akan dirusak oleh enzim proteolitik dari saluran gastro  intestinal
·        Pada keadaan pasien muntah-muntah dan koma
·        Kerja awal lebih cepat, sehingga tidak mungkin lewat oral

Kecepatan absorbsi obat melalui oral tergantung pada :
Ketersediaan obat terhadap cairan biologik (ketersediaan hayati) persentase obat yang diabsorbsi tubuh dari suatu dosis yang diberikan dan tersedianya efek terapeutik

Bentuk sediaan obat dalam bentuk oral :
·        larutan
·        suspensi oral
·        emulsi
·        kapsul
·        tablet
·        tablet bersalut

Tambahan dalam obat per oral perlu ada :
-         zat pengisi ( untuk obat-obat dosis kecil bisa diperbesar )
-         zat pengikat ( untuk obat-obat untuk saling mengikat dengan kompak )
-         zat penghancur ( agar tablet mudah pecah di lambung menjadi granul-granul kecil dan untuk memudahkan zat aktif larut dalam cairan lambung dan memudahkan untuk diabsorbsi badan )

Macam-macam tablet :
-         tablet kunyah
-         tablet telan
-         tablet evervesen ( dilarutkan dalam air dan mengeluarkan gas CO2 )
-         tablet salut gula, tekan, film dan enteric. Salut ini dipakai untuk obat jadi terasa enak dan bentuknya bagus.
Penyalutan enterik 
-         menghindari terjadinya iritasi lambung
-         supaya obat bekerja pada usus

TIGA tipe bentuk sediaan obat oral yang berefek :
a.     Sustained Release
b.     Repeat Action
c.      Prolonged Action

Tipe Sustained
          Kadar terapi obat diperoleh dengan kecepatan yang sama pada dosis tunggal ( kadar obat dalam darah tetap sama untuk periode ini )



Tipe Prolonged
          =  kadar terapi obat diperoleh lebih mudah dibanding bentuk sediaan obat tunggal
=  tambahan kadar obat diatur dengan ketersediaan obat untuk absorbsi. Bila obat  mengalami metabolisme dan diekskresi
=  kadar obat awal dalam taraf tinggi tidak boleh dipelihara

Tipe Repeat Action
          Pengobatan sama dengan dosis tunggal pada waktu digunakan dan dosis tunggal yang lain pada waktu berikutnya

Kontra indikasi pemberian obat oral :
-         Klien muntah-muntah
-         Klien coma

Hal-hal yang perlu diperhatikan :
·        Pemberian kapsul enteric-coated dan tipe release harus ditelan seutuhnya supaya lebih efektif
·        Berikan obat yang mengiritasi lambung bersama-sama dengan makanan untuk mengurangi rasa tidak enak di gastro intestinal

LIMA Benar dalam pemberian obat :
1.     Nama klien ( Benar klien )
Nama klien perlu dilihat pada label yang tertulis di bungkus obat, dicocokkan dengan catatan di blangko terapi, pada catatan perkembangan klien .
2.     Aturan minum / dosis ( Benar dosis )
Aturan minum untuk obat-obatan tertentu bisa berbeda-beda, sesuai kebutuhan klien, sesuai usia dan terapi yang dibutuhkan.
3.     Waktu pemberian ( Benar waktu )
Perlu dilihat dalam buku pengobatan tentang aturan pemberian obat ini. Misal : pagi, siang, sore dan malam.
4.     Benar rute obat
Pemberian obat oral, rutenya melalui mulut, tenggorokan masuk ke oseofagus dan ke lambung terus ke usus diserap untuk dialirkan lewat sirkulasi darah ke seluruh tubuh.
5.     Benar waktu
·        Pemberian obat sesuai waktu yang telah ditentukan
( pagi setelah makan, siang sebelum makan, sore setelah makan )
·        Ada yang dipergunakan 8 jam sekali, atau 6 jam sekali
·        Obat perlu dipersiapkan 30 menit sebelum dipergunakan.

PERSIAPAN ALAT :
·        Obat diletakkan dalam tempatnya- kereta dorong obat (botol, tempat mangkuk khusus tempat obat) 
·        Air putih dalam gelas
·        Tissue kering
·        Kartu rencana pengobatan

PERSIAPAN KLIEN :
-         Fisik :
·        Klien tidak dalam kondisi muntah-muntah dan atau tidak sadar
·        Klien dipersilakan duduk pada kursi yang telah disediakan
·        Kaji kemampuan  klien (kemampuan menelan)
-         Psikologis :
·        Klien diberitahu akan mendapat obat minum per oral
·        Klien disiapkan agar tenang dan tidak perlu takut dan cemas

LANGKAH-LANGKAH DALAM PEMBERIAN OBAT PER ORAL :
1.     Perawat cuci tangan
2.     Membawa obat ke dekat klien
3.     Periksa label obat dengan benar tentang :
-         Nama klien
-         Aturan minum / dosis
-         WAktu pemberian
Dibaca 3x→ waktu mengambil dari tempat penyimpanan obat
               → waktu akan memberikan
               → waktu mengembalikan ke tempat penyimpanan obat

FASE KERJA :
·        Mengucapkan salam kepada klien
·        Menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan
·        Menanyakan klien sudah siap atau ada pertanyaan
·        Menyiapkan obat sesuai aturan minum
-         untuk obat tablet, disiapkan, dibuka dari bungkusnya dan diletakkan di tempat obat tersebut ( tidak boleh dipegang tangan )
-         untuk obat cair, sebelum dituang, dikocok dulu dan dituang di sendok makan atau sendok teh sesuai kebutuhan klien (dosis)
-         setelah obat masuk, diberi air putih untuk mendorong obat masuk ke saluran cerna
-         mulut dibersihkan dari bekas obat yang baru diminum
-         membersihkan botol obat dari obat yang meleleh keluar botol, agar tidak lengket

Berikan obat pada waktu dan cara yang benar :
·        Yakin klien sudah benar
·        Atur posisi klien
·        Kaji tanda-tanda vital klien
·        Berikan cairan ( air putih ) untuk membantu memasukkan obat, agar mudah ditelan
·        Gunakan lumatan pisang, bila klien sulit menelan dengan air
·        Temani klien selama proses minum obat tersebut
·        Dokumentasikan semua tindakan yang dilakukan
·        Bereskan alat-alat

Lakukan evaluasi tindakan pemberian obat, kurang lebih setelah 30 menit dari obat diminum.
TIPS PEMBERIAN OBAT PADA ANAK :
Obat oral →
-         Bentuk cair lebih aman ditelan untuk mencegah aspirasi
-         Pemberian jus buah boleh diberikan setelah minum obat
-         Untuk mengurangi mual, bisa diberikan minuman berisi karbonasi dituang  di atas serutan es batu
-         Gunakan sendok, spuit plastik untuk memudahkan memasukkan obat cair dalam mulut anak
-         Dalam pemberian obat oral, sebaiknya minum obat satu tablet atau kapsul dalam satu waktu 
-         Dalam memberi obat oral, sebaiknya banyak cairan diberikan untuk menambah asupan cairan klien
-         Bila klien terpasang selang nasogostik, obat yang dimasukkan sebaiknya bentuk cair atau bila kapsul bisa dibuka, untuk dicampur dengan larutan
-         Dalam pemberian obat oral, perawat perlu melindungi klien dari bahaya respirasi
-         Bila  saat minum obat klien terkena batuk, hentikan pemberian obat

EVALUASI :
1.     Reaksi klien
2.     Lima benar obat



Tidak ada komentar:

Posting Komentar